Nih Perubahan Histopatologi Pada Udang

PERUBAHAN HISTOPATOLOGI PADA UDANG PUTIH L. VANNAMEI DENGNA PERLAKUAN LOGAM BERAT KADNIUM (Cd) dan SENG (Zn).


Udang putih (Litopenaeus vannamei) merupakan udang budidaya bernilai ekonomi tinggi. Udang putih ideal untuk menjadi binatang biomonitor dari imbas logam berat. Dalam penelitian ini di sebutkan udang putih dijadikan sebagai pengukur logam berat kadnium (Cd) dan seng (Zn). Diperkirakan tingkat janjkematian padfa udang putih dikala Cd dan Zn bernilai (LT 50). Cd dan Zn juga mengakibatkan perubahan morfologi pada insang udang putih.

logam berat yang berada di tempat pesisir berdampak pada kehidupan budidaya udang, dan akan berakibat terhadap insan yang mengkonsumsinya. Insang merupakan hal sangat penting bagi respirasi biota bahari khususnya udang, selain untuk respirasi insang juga berfungsi sebagai ekresi, keseimbangan asam basa dan regulasi osmotic serta ion (Soegianto et al 1999a).

Logam berat kadnium dan seng berperan penting dalam fungsi fisiologi. Tujuan dari studi ini yakni untuk memperkirakan tingkat racun Cd dan Zn pada udang putih dan menyidik histology perubahan pada insang sehabis terkena Cd dan Zn tingkat tinggi.

Udang putih (L. vannamei) diperoleh dari pembenihan udang di Pingtung (Taiwan Selatan) dan dipelihara di laboraturium untuk di aklimatisasi dengan kondisi perairan yang telah ditentukan. Menurut hasil dari penelitian sebelumnya tingkat konsentrasi janjkematian berada pada (LC50)dan tingkat menengah janjkematian pada (LT50).

Udang putin muda dengan berat ± 0,18 gram dipakai dalam uji penelitian ini untuk melihat histopatologi pada insang. Hewan dibagi menjadi tiga kelompok, kelompok pertama di kenakan Cd sebanyak 3 mg, kelompok kedua dikenakan Zn 3mg dan yang satu kelompok terakhir tidak dikenakan kandungan logam berat. Sampel diperiksa sehabis 24 dan 48 jam dengan aneka macam perlakuan antara lain diberi warna dengan Hematoksilin dan eosin.

Insang dari udang putih muda tersebut menjelma berwarna hitam, filament yang menebal dan membesar sehabis 24 jam untuk logam berat Cd 3 mg. sehabis 48 hari pada udang yang diberi Cd 3 mg mengatakan filament yang hipertrifik yang berakibat penurunan ruang pada filament dan menimbulkan gangguan pada struktur insang yang menimbulkan hilangnya integritas struktur insang, hal ini diperkirakan adanya dua jenis sel fagositik ada di jaringan insang: hemocytes dan nephhrocytes (Soegianto et al 1999a).

Kandungan logam berat Cd dalam hal ini oleh hemocytes, nephrocytes diyakini berkontribusi pada ultrafiltrasi, pengaturan, dan detoksisifikasi komponen hemolymph yang mengakibatkan insang berwarna hitam.

Berbeda dangan efek logam berat Cd, logam berat Zn dengan konsentrasi yang sama tidak terlalu kuat pada udang putih, hal tersebut diperkirakan alasannya kandungan Zn berperan sebagai elemen penting pada udan putih yang sanggup mengatur tingkat Zn yang masuk kedalam tubuhnya. Namun untuk waktu 48 jam pada udang putih yang diberi Zn juga mengalami hal yang sama dengan udang yang diberi Cd, yaitu mensugesti struktur insang antara lain kelainan sitoplasma ibarat luas vaculation, pembengkakan inti mitokondria dan selular disintegras (Matthiessen dan Brafield 1973).

Diperkirakan toksisitas logam berat Cd dan Zn pada udang putih L. Vannamei berpengarung pada struktur jaringan badan udang dilihat dari perubahan histopatologi pada insang udang putih.
Next: Belajar Crustacea Udang, Lobster, Kepiting

Belum ada Komentar untuk "Nih Perubahan Histopatologi Pada Udang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel