Nih Cara Pemulihan Transplantasi Karang

Cara pemulihan binatang karang dengan memakai metode transplantasi ini merupakan solusi yang paling sempurna untuk membentuk suatu ekosistem terumbu karang. dikutip dari coremap indonesia prinsip transplantasi terumbu karang yakni memotong cabang karang dari karang hidup, kemudian ditanam pada terumbu karang yang mengalami kerusakan atau pada substrat buatan. Teknik ini diperlukan sanggup mempercepat regenerasi terumbu karang yang telah rusak dan sanggup pula digunakan untuk membangun kawasan terumbu karang yang baru.

Metode Transpantasi Karang di Laut Indonesia

Metode transplantasi karang atau coral ada dua yaitu, metode substrat dasar dan metode akresi mineral yang memperlihatkan tingkat keberhasilan berbeda dalam rehabilitasi terumbu karang. Keberhasilan kedua metode ini perlu dikaji guna mencari alternatif metode yang sempurna untuk rehabilitasi ekosistem terumbu karang, terutama di Kepulauan Seribu, alasannya kerusakan ekosistem terumbu karangnya tertinggi di Indonesia. Apabila tidak segera diatasi dikhawatirkan akam menurunkan produksi perikanan terutama di Laut Jawa dan Selat Malaka.

Teknik transplantasi karang yang pertama kali diujicobakan di Indonesia ialah teknik transplantasi dengan metode substrat dasar. Metode ini merupakan metode transplantasi karang dengan pembuatan substrat dari bahan-bahan yang diubahsuaikan dengan dasar perairan di habitat karang alami. Hal ini dimaksudkan semoga karang yang ditransplantasikan gampang menempel pada substrat tersebut.

Beberapa materi substrat yang telah dicoba yakni beton, semen, keramik, dan gerabah. Karang yang akan ditransplantasikan diambil dengan cara memotong fragmen karang donor kurang lebih sepanjang 5 cm. Karang yang telah dipotong diikatkan pada substrat dengan memakai cable ties.

Substrat yang telah diikatkan pada karang diletakkan di atas kerangka besi yang dilapisi jaring untuk memudahkan pengikatan substrat, dan untuk mencegah semoga substrat tidak lepas. Rangkaian substrat, karang dan kerangka besi diletakkan di dasar maritim pada kedalaman 5 m, ditempatkan sepanjang tali nilon yang telah dipancangkan.

Metode akresi mineral pertama kali dikembangkan oleh W. Hilbertz pada tahun 1977. Metode ini merupakan teknik transplantasi karang dengan pembentukan substrat dari pengendapan mineral Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg) yang terdapat pada air maritim pada struktur baja melalui proses elektrolisis. Proses ini diawali ketika arus listrik yang dialirkan melalui sumber listrik menjadikan mineral kalsium dan magnesium mengendap dengan cepat pada katoda, sedangkan gas khlor dan oksigen meningkat di sekitar anoda. Material yang terbentuk terdiri dari sebagian substrat kalsium karbonat dan materi kimia lainnya mirip substrat ataupun endapan yang dihasilkan karang.

Bahan yang digunakan sebagai katoda yakni baja dan struktur baja tersebut sanggup dibentuk dalam banyak sekali bentuk dan ukuran diubahsuaikan dengan kondisi perairan setempat. Bentuk kubah merupakan uji coba metode akresi mineral yang dilakukan di Bali. Sedangkan materi yang sanggup digunakan sebagai anoda yakni plat baja, karbon, grafit dan titanium.

Dalam metode ini, arus listrik dengan tegangan rendah (3,5 volt dan 2 Amp/m2) dialirkan melalui struktur baja tempat karang transplan diletakkan. Listrik yang mengalir pada katoda dan anoda akan bereaksi dengan air maritim dalam kondisi dan tipe reaksi yang berbeda. Artikel mengenai cara pemulihan terumbu karang dengan transplantasi ini semogadapat menjadi man faat badi kita semua, jangan lupa untuk membaca perihal keunikan hard coral / karang keras
Next: Pengertian Terumbu Karang

Belum ada Komentar untuk "Nih Cara Pemulihan Transplantasi Karang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel